Jakarta, CNNIndonesia —
Lusinan roket ditembakkan dari Lebanon ke Israel pada Kamis (6/4), di tengah ketegangan penyerangan masjid Al-Aqsa Yerusalem.
Mengutip CNN, Jumat (7/4), Israel Defence Forces (IDF) mengatakan total 34 roket diluncurkan dari wilayah Lebanon ke wilayah Israel, sebagian besar dicegat tetapi enam mendarat di negara tersebut.
Menurut IDF, itu adalah serangan terbesar sejak perang 2006 antara kedua negara yang menewaskan sekitar 1.200 orang Lebanon dan 165 orang Israel.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Pejabat pertahanan IDF mengatakan Israel mengatakan akan “memutuskan tempat dan waktu” untuk menanggapi hujan roket.
Sejauh ini, belum ada laporan kematian hingga Kamis sore, dan tidak diketahui kelompok mana di Lebanon yang menembakkan roket.
Namun, IDF terus menyalahkan kelompok militan Palestina Hamas karena berada di balik serangan roket tersebut.
Tentara Lebanon mengatakan kepada CNN bahwa mereka tidak memiliki informasi untuk dirilis ke publik saat ini. Pernyataan serupa dilontarkan oleh kelompok militan Lebanon Hizbullah yang saat ini menolak berkomentar.
Insiden itu terjadi sehari setelah pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tiba di Beirut untuk bertemu dengan pejabat Hizbullah.
Ketegangan sangat tinggi di daerah tersebut setelah polisi Israel melakukan serangan terhadap masjid al-Aqsa di Yerusalem pada dua kesempatan terpisah pada hari Rabu, saat jamaah Palestina sedang beribadah selama bulan suci Ramadhan.
Rekaman dari dalam masjid menunjukkan petugas Israel memukuli orang-orang dengan tongkat dan popor senjata mereka, kemudian menangkap ratusan warga Palestina.
Polisi Israel mengatakan mereka memasuki masjid setelah ratusan pengacau mencoba membarikade diri mereka sendiri di dalam.
Insiden itu menuai kecaman luas dari dunia Arab dan Muslim, dan memicu serangan roket balasan dari Gaza ke Israel.
“Apa yang kami lihat terjadi di perbatasan Lebanon adalah konsekuensi dan reaksi yang jelas terhadap apa yang kami lihat terjadi di Al-Aqsa.” kata Menteri Luar Negeri Yordania Ayman Safadi.
(dzu)
[Gambas:Video CNN]