polaslot138
polaslot138
polaslot138

Bos Wagner Mengakui Pasukannya Semakin Berkurang di Bakhmut Ukraina

Bos tentara bayaran Rusia Wagner Group, Yevgeny Prigozhin, mengaku pasukannya keok dalam pertempuran sengit di Bakhmut Ukraina.

Jakarta, CNNIndonesia

Bos tentara bayaran Rusia kelompok WagnerYevgeny Prigozhin, mengaku pasukannya kalah dalam pertempuran sengit di Bakhmut Ukraina.

“Pertempuran untuk (mengambil) Bakhmut hari ini hampir menghancurkan pasukan Ukraina, dan sayangnya, itu juga banyak merusak pasukan kami,” kata Prigozhin dalam pesan suara, Rabu (29/3).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Bakhmut telah menjadi salah satu titik nyala paling berdarah di Ukraina baru-baru ini. Dalam beberapa bulan terakhir, kota kecil di timur ini menderita banyak korban dan kerugian di kedua sisi.

Pejabat Rusia mengatakan pasukan mereka masih berusaha merebut Bakhmut sedikit demi sedikit. Namun, mereka gagal mengepung kota atau mengusir pasukan Ukraina.

Pada hari Rabu, Staf Umum militer Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah “memukul mundur banyak serangan musuh” meskipun pasukan Rusia tampaknya terus maju.

[Gambas:Video CNN]

Beberapa hari sebelumnya, pada Sabtu (25/3), Kepala Angkatan Bersenjata Ukraina, Valery Zaluzhny, juga mengabarkan bahwa situasi di Bakhmut stabil setelah tentara Ukraina bertempur untuk menguasai medan perang. .

“Jalur Bakhmut adalah yang paling sulit. (Namun) berkat upaya besar dari pasukan pertahanan, kami dapat menstabilkan situasi,” kata Zaluzhny di Facebook.

Pakar militer mengatakan, situasi stabil itu karena tanda-tanda pasukan Rusia kehabisan peralatan, terutama tank berat, seperti dilansir Reuters.

Setelah itu, komandan militer senior Ukraina Oleksandr Syrsky mengatakan serangan balik akan diluncurkan terhadap pasukan Rusia yang “terkuras” di dekat Bakhmut.

Menurut think tank The Institute of War, pasukan Ukraina sendiri baru-baru ini “terus mengganggu Grup Wagner, yang akhirnya memungkinkan pasukan untuk melanjutkan serangan mereka. Meskipun secara numerik, pasukan Ukraina dikalahkan dalam grup”.

(blq/rds)

[Gambas:Video CNN]