Jakarta, CNN Indonesia —
Partisipasi umat Islam dalam misi luar angkasa tidak mengurangi kewajiban agama mereka berdoa Jadi bagaimana mereka mendapatkannya? pencucian di luar angkasa?
Seperti dilansir situs resmi Harvard, ada 500 astronot yang telah berada di luar angkasa sejak 1961. Sebanyak 2 persen atau sembilan di antaranya adalah Muslim.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Mereka mengaku kesulitan untuk melakukan ibadah antariksa, termasuk shalat. Jika Anda biasa menghadap Mekkah, akan menjadi rumit jika Anda melakukannya secara konvensional ketika berputar mengelilingi Bumi dengan kecepatan 28 ribu km per jam.
Selain itu, shalat wajib lima waktu tidak dapat dilakukan secara normal di lingkungan di mana matahari terbit dan terbenam setiap 90 menit saat astronot mengorbit Bumi.
Itu bahkan belum termasuk masalah pembersihan. Wudhu yang biasanya dilakukan dengan air mengalir, akan bermasalah jika dilakukan di luar angkasa tanpa gravitasi.
Untuk menjawab tantangan ini, Pemerintah Malaysia mengumpulkan 150 sarjana, ilmuwan, dan astronot untuk menyusun panduan astronot.
Panduan itu dibuat ketika Malaysia mengirim astronot pertamanya ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), Sheikh Muszaphar Shukor, pada 2007 dengan pesawat Soyuz Rusia.
Karena itu, para ulama mengeluarkan fatwa untuk membantu astronot muslim. Fatwa tersebut telah diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan Arab.
“Panduan beribadah di International Space Station (ISS) yang disiapkan oleh Departemen Pembangunan Islam Malaysia (JAKIM) sebagai panduan astronot muslim untuk beribadah di ISS,” tulis ulama dalam panduan tersebut.
Dalam tuntunan itu para ulama memasukkan aturan tentang istinja, seperti membersihkan atau mensucikan diri dari najis, misalnya setelah buang air kecil.
Ada enam aturan yang harus diikuti dalam pembersihan ruang, yaitu:
1. Penggunaan bahan sakral
2. Penggunaan material padat
3. Menggunakan material yang kering dan tidak licin
4. Gunakan tidak lebih dari tiga lembar tisu
5. Dibuat sebelum kering kotor
6. Dilakukan sebelum najis menyebar
Mengenai wudhu, para ulama juga telah menyebutkan cara ampuh membersihkan hadas kecil tanpa air, yaitu tayammum.
“Bersuci dari hadas kecil adalah dengan tayammum atau wudhu kering. Caranya dengan menggosokkan kedua telapak tangan pada permukaan yang bersih seperti dinding atau kaca ISS (meski tanpa debu),” kata ustadz tersebut.
Juga, hadas besar dapat dibersihkan dengan cara yang sama.
[Gambas:Video CNN]
(lt)
