polaslot138
polaslot138
polaslot138

Golkar di PDIP Minta Calon Presiden Kalau ke Koalisi Akbar: Jauh Jauh

Politikus Golkar Tantowi Yahya merespons permintaan PDIP yang meminta jatah capres kalau bergabung di koalisi besar pemilu 2024.

Jakarta, CNN Indonesia

Juru bicara DPP Partai Golkar Tantowi Yahya mengakui pembahasan calon presiden dan wakil presiden dalam koalisi besar yang diinisiasi Golkar, PAN, PPP PKB dan Gerindra pada pemilihan presiden 2024 masih terlalu jauh.

Tantowi menjawab permintaan PDIP untuk calon presiden jika bergabung dengan koalisi besar.

“Untuk kita bicara capres dan cawapres masih jauh,” kata Tantowi kepada CNNIndonesia.com, Kamis (6/4).

IKLAN

GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN

Tantowi mengatakan Golkar belum membahas calon presiden dalam merancang koalisi besar saat ini.

Dia mengibaratkan koalisi besar untuk membangun rumah. Yang terpenting saat ini, lanjutnya, adalah perlunya membangun fondasi koalisi yang kokoh terlebih dahulu.

“Yang penting bangun rumah dulu, rumah besar namanya koalisi parpol. Karena tantangan ke depan untuk negara dan negara besar. Jadi tidak mungkin sendirian,” katanya.

Namun, Tantowi tidak mempermasalahkan jika PDIP ingin bergabung dalam koalisi besar tersebut. Dikatakannya, koalisi besar itu dibentuk sebagai rumah besar dengan kesepakatan yang sama untuk membangun Indonesia ke depan.

“Koalisi ini open house besar, rumah untuk semua orang. Kalau isi rumah ini cocok, ikut saja,” kata Tantowi.

Sebelumnya, rencana pembentukan koalisi besar mulai mencuat setelah kelima ketua umum partai itu menggelar pertemuan dengan Presiden Joko Widodo di Kantor DPP PAN, Jakarta akhir pekan lalu.

Lima ketua yang hadir antara lain Ketua Golkar Airlangga Hartarto, Ketua Gerindra Prabowo Subianto, Ketua PAN Zulkifli Hasan, Ketua PKB Muhaimin Iskandar, dan Ketua PPP Mardiono.

PDIP yang tidak hadir dalam rapat membuka kemungkinan untuk bergabung dalam koalisi. Namun, mereka menuntut agar kursi calon presiden datang dari kadernya.

“Kalau PDIP naik jabatan presiden, wajar saja, masuk akal. Bukan kehendak PDIP, bukan seperti itu. Logika. Sangat rasional,” kata Ketua DPP PDIP, Said Abdullah, Selasa ( 4/ 4).

(rzr/DAL)

[Gambas:Video CNN]