Jakarta, CNBC Indonesia – Bulan Ramadan disebut-sebut sebagai bulan spesial bagi e-commerce, baik bisnis maupun konsumen. Menurut survey yang dilakukan oleh Sirclo, setengah dari konsumen membelanjakan lebih banyak di bulan Ramadan dibanding bulan-bulan lainnya.
“70 persen dari mereka juga percaya bahwa bulan Ramadhan adalah bulan terbaik untuk mendapatkan kesepakatan yang bagus,” ujar Founder & CEO Sirclo Brian Marshal, pada Profit di CNBC Indonesia, Jumat (24/3/2023).
Lebih lanjut ia menjelaskan, selama 4 minggu selama Ramadhan, ada beberapa tren yang berbeda dalam hal diskon dan kebiasaan belanja masyarakat di e-commerce.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Tren ini dimulai 1 atau 2 minggu sebelum Ramadan. Saat itu, produk kategori makanan dan minuman (F&B) paling banyak dicari konsumen untuk memenuhi kebutuhannya selama masa puasa. Hal ini sejalan dengan banyaknya diskon atau promosi di kategori tersebut.
“Karena pola pikirnya, konsumen ingin stok. Jadi selama bulan Ramadan mereka memiliki stok produk F&B yang bagus di rumah, biasanya promosi di kategori tersebut dimulai sebelum Ramadan,” jelas Brian.
Namun nanti menjelang akhir Ramadan dan Lebaran, apalagi saat THR (Tunjangan Hari Raya) menurun, produk fashion dan lifestyle baru akan meningkat.
Dalam beberapa tahun terakhir, dibandingkan dengan pandemi saat ini, konsumen semakin memiliki pilihan untuk berbelanja secara online atau offline. Namun secara keseluruhan, kebiasaan konsumen untuk percaya dan berbelanja online semakin meningkat.
“Untuk umum online terus naik tapi perlu dibarengi dengan offline. Bagi pelaku bisnis umumnya ini adalah momen dimana strategi omni-channel perlu ikut bermain untuk menggabungkan online dan offline.” dia menyimpulkan.
[Gambas:Video CNBC]
(tiba)
