Jakarta, CNBC Indonesia – Indonesia pada 2024 akan memiliki pabrik raksasa penghasil emas. Pabrik tersebut merupakan Precious Metal Refinery (PMR) milik PT Freeport Indonesia (PTFI) di Java Integrated and Ports Estate (JIIPE) Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Gresik, Jawa Timur.
Pabrik PMR mampu memproduksi hingga 52 ton emas per tahun atau 52 ribu kilogram per tahun. Produksi emas dilakukan dari pengolahan produk samping konsentrat tembaga yaitu Lumpur Anoda hingga 6.000 ton per tahun.
“Lumpur anoda bisa menghasilkan emas hingga 52 ton per tahun, perak 210 ton per tahun, dan sisanya timbal,” ujar Erika Silva, Manager of Technical Affairs and Smelting Project Support PT Freeport Indonesia, saat ditemui di JIIPE Kawasan KEK, Gresik, dikutip Kamis (30/3/2023).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Nantinya, produksi emas batangan tersebut akan dibeli oleh PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). Bahkan, pihaknya juga sudah melakukan penjajakan untuk menyerap produksi emas dalam rencana membangun Bank Bullion atau Bank Emas di Indonesia.
Foto: Pembangunan Smelter Manyar Gresik PT Freeport Indonesia. Per Februari 2023, pembangunan smelter sudah mencapai 56,5%, menargetkan smelter bisa beroperasi pada Mei 2024. Foto: Pratama Guitarra
Sebelumnya, Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas juga mengatakan smelter tembaga ini mampu memproduksi 600 ribu ton tembaga katoda per tahun. Selain itu, smelter ini juga akan menghasilkan 50 ton emas dan 150-200 ton perak per tahun.
Tony mengatakan, pembangunan smelter tembaga tersebut juga dibarengi dengan pembangunan kilang logam mulia yang dapat mengolah mineral mentah penting lainnya seperti emas dan perak.
“Produk akhir dari smelter tembaga dan pemurnian logam mulia ini adalah katoda tembaga sekitar 600 ribu ton per tahun, kemudian emas batangan sekitar 50 ton per tahun, dan perak batangan sekitar 150-200 ton per tahun. Itu produk-produk utama dari smelter dan refinery logam mulia yang sedang kita bangun sekarang,” ujarnya kepada CNBC Indonesia dalam program ‘Mining Zone’, dikutip Jumat (3/3/2023).
Per Februari 2023, total pembangunan fisik pabrik milik PT Freeport Indonesia (PTFI) itu sudah mencapai 56,5% atau sesuai rencana.
Foto: Pembangunan Smelter Manyar Gresik PT Freeport Indonesia. Per Februari 2023, pembangunan smelter sudah mencapai 56,5%, menargetkan smelter bisa beroperasi pada Mei 2024. Foto: Pratama Guitarra
Pembangunan Smelter Manyar Gresik milik PT Freeport Indonesia. Per Februari 2023, pembangunan smelter sudah mencapai 56,5%, menargetkan smelter bisa beroperasi pada Mei 2024. Foto: Pratama Guitarra
“Target penyelesaian pembangunan fisik akhir Desember 2023. Pre-commissioning dan commissioning masih berlanjut hingga akhir Mei 2024. Ditargetkan mulai beroperasi akhir Mei 2024,” ujar Erika Silva.
Erika mengumumkan smelter baru Freeport akan memiliki kapasitas produksi 1,7 juta metrik ton tembaga. Dengan begitu, smelter tembaga ini menjadi single line terbesar di dunia, melebihi kapasitas smelter tembaga di China dan Swedia yang berkapasitas 1,6 juta metrik ton.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Produksi Emas Freeport Capai 1,6 Juta Ons Tahun Ini
(pgr/pgr)
