Jakarta, CNBC Indonesia – Penggunaan kartu dari perusahaan pembayaran dan teknologi global Visa dan Mastercard di Indonesia akan mulai ditinggalkan. Apalagi dengan kartu kredit pemerintah untuk membeli barang atau jasa.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan tidak mengandalkan layanan Visa dan Mastercard demi keamanan negara.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Dia merefleksikan peran Visa dan Mastercard ketika mereka terlibat dalam sanksi Rusia selama konflik di Ukraina, di mana keduanya menutup layanan di negara tersebut sehingga orang Rusia tidak dapat menggunakan kartu kredit mereka.
“Dan hati-hati, kita ingat sanksi dari AS terhadap Rusia, Visa dan Mastercard bermasalah,” jelas Jokowi dikutip Minggu (2/4/2023).
Kejadian ini baru terjadi tahun lalu. Saat itu, manajemen Mastercard dan Visa memutuskan untuk menangguhkan layanan mereka di negara yang dipimpin oleh Presiden Vladimir Putin tersebut. Akibatnya, warga negara Rusia yang memegang kartu kredit berlabel perusahaan tidak dapat menggunakan kartu kredit mereka secara internasional.
Bahkan, turis Rusia di Indonesia terkena imbasnya, sehingga tidak bisa membayar hotelnya di Bali. Dalam pemberitaan di bulan Maret 2022, banyak yang mengatakan bahkan diusir dari hotel tempat mereka menginap.
Dalam pernyataan resminya, manajemen Mastercard saat itu mengatakan bahwa penangguhan layanan jaringan di Rusia adalah akibat dari konflik antara negara tersebut dan Ukraina. Merek mengatakan konflik ini belum pernah terjadi sebelumnya pada saat ekonomi tidak berjalan dengan baik akibat dampak pandemi Covid-19.
Mastercard juga menambahkan bahwa kartu yang diterbitkan oleh bank Rusia tidak lagi didukung oleh jaringan perusahaan. Ini adalah bentuk kepatuhan perusahaan terhadap sanksi AS.
Hal senada disampaikan Visa. Kebijakannya akan segera berlaku di mana perusahaan akan bekerja dengan klien dan mitra di Rusia untuk menghentikan semua transaksi dalam beberapa hari mendatang.
Visa mengatakan bahwa kartu yang dikeluarkan di Rusia tidak akan berfungsi di luar negeri. Sebaliknya, kartu yang dikeluarkan di luar negeri tidak akan berfungsi lagi di Rusia.
Keputusan kedua perusahaan tersebut disambut baik oleh Presiden AS Joe Biden. Dia mengatakan ini saat berbicara dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui telepon, yang juga membahas tindakan AS, sekutu, dan industri swasta atas nama Rusia.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Pak Jokowi benar! Untungnya RI Tidak Menggunakan Visa & Mastercard
(fsd/fsd)