Jakarta, CNNIndonesia —
Korea Utara menggantung wanita hamil hanya karena dia menunjukkan foto kakeknya Kim Jong UnKim Il Sung, dalam sebuah tarian.
Item berita lain yang menjadi sorotan adalah seorang blogger militer Rusia yang tewas dalam ledakan di sebuah kafe.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Berikut sejumlah berita dunia akhir pekan yang dirangkum dalam International Flash pagi ini:
Korea Selatan telah melaporkan bahwa Korea Utara mengeksekusi seorang wanita hamil karena menunjuk ke potret mendiang kakek Pemimpin Tertinggi Kim Jong Un, Kim Il Sung, yang mendirikan negara komunis.
Inilah yang diungkapkan Kementerian Unifikasi Korea Selatan dalam laporan tahunannya setebal 400 halaman tentang hak asasi manusia di negara tetangganya. Laporan itu mengatakan wanita itu dijatuhi hukuman mati setelah sebuah video menjadi viral yang menunjukkan dia menunjuk ke foto Kim Il Sung menari di rumahnya.
“Eksekusi dilakukan bahkan untuk tindakan yang tidak memerlukan hukuman mati. Beberapa kejahatan yang dihukum Korea Utara terkait dengan narkoba, distribusi konten dan video dari Korea Selatan, kegiatan keagamaan,” kata laporan itu.
[Gambas:Video CNN]
Ukraina geram setelah Rusia menjabat sebagai presiden Dewan Keamanan PBB (DK PBB) pada Sabtu (1/4). Ukraina, yang saat ini sedang diserang oleh pasukan Rusia, berpendapat bahwa negara yang dipimpin oleh Vladimir Putin seharusnya tidak ditugaskan untuk menjaga perdamaian dan keamanan internasional.
Menteri Luar Negeri Ukraina Dmytro Kuleba mengatakan Rusia, yang memimpin Dewan Keamanan saat invasi brutalnya ke Ukraina memasuki tahun kedua, adalah “lelucon April Mop terburuk di dunia.”
“Sebuah negara yang secara sistematis melanggar semua aturan dasar keamanan internasional memimpin sebuah badan yang misi utamanya adalah melindungi dan melindungi keamanan internasional,” kata Kuleba.
Ukraina menduga ledakan di sebuah kafe di St Petersburg yang menewaskan blogger pro-Presiden Vladimir Putin Vladlen Tatarsky adalah hasil dari perselisihan antar-Rusia.
“Laba-laba sering memakan satu sama lain dalam toples. Pertanyaan kapan terorisme domestik akan menjadi instrumen perselisihan politik internal hanya masalah waktu,” kata penasihat presiden Ukraina Mykhailo Podolyak, seperti dikutip CNN.
Podolyak menimbulkan kecurigaan setelah Kementerian Luar Negeri Rusia menyebut Ukraina dalam pernyataan belasungkawa mereka atas kematian Tatarsky.
(grup/bac)