Jakarta, CNN Indonesia —
India kesal setelahnya Cina mencoba menyebutkan 11 wilayah termasuk sebuah kota di negara bagian Arunachal Pradesh, menggunakan versi Negeri Tirai Bambu.
Kementerian luar negeri India mengatakan “benar-benar menolak” upaya Beijing untuk mengklaim wilayah India dengan mengubah namanya.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Menurut Kementerian Luar Negeri, penetapan nama kota itu tidak akan mengubah kedaulatan India atas wilayah tersebut.
“Ini bukan pertama kalinya China melakukan upaya seperti itu. Kami benar-benar menolaknya,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri India Arindam Bagchi dalam sebuah pernyataan, Selasa (4/4).
“Arunachal Pradesh adalah, telah dan akan selalu menjadi bagian integral dan tidak terpisahkan dari India. Upaya untuk menentukan nama tidak akan mengubah fakta ini,” lanjut Bagchi seperti dikutip dari Independent.
[Gambas:Video CNN]
Kementerian Urusan Sipil China sebelumnya merilis nama “standar” dari 11 distrik di wilayah perbatasan Himalaya. Perubahan nama meliputi lima puncak gunung, dua daerah berpenduduk, dua daratan dan dua sungai.
Nama-nama ini tercantum pada peta yang dirilis oleh Beijing yang menunjukkan wilayah Arunachal Pradesh sebagai bagian dari “Tibet selatan”.
Tindakan ini kemudian dikritik oleh India. Pasalnya, ini adalah ketiga kalinya Kementerian Urusan Sipil Beijing merilis daftar wilayah India yang namanya ‘diubah secara acak’. Daftar serupa dirilis oleh China pada 2019 dan 2021.
Menanggapi teguran India, juru bicara Kementerian Luar Negeri China Mao Ning mengatakan penggantian nama itu “sepenuhnya dalam lingkup kedaulatan China.”
“Wilayah Tibet selatan adalah wilayah China,” kata Mao pada Selasa.
Pada 2017, China sendiri tercatat mengubah nama enam tempat di kawasan yang sama menyusul kunjungan pemimpin spiritual Tibet Dalai Lama ke Arunachal pada tahun itu.
Pada Desember 2021, hingga 15 tempat juga berganti nama ketika terjadi pengerahan militer besar-besaran kedua negara di wilayah di depan perbatasan bersama mereka.
Upaya China untuk mengganti nama wilayah itu sendiri menandai perkembangan tiga tahun dalam sengketa perbatasan di sepanjang Garis Kontrol Aktual.
Pada tanggal 9 Desember, pasukan militer China dan India bentrok di wilayah Yangtze di sektor Tawang. Kedua belah pihak terluka dalam bentrokan itu.
Seminggu sebelum China merilis daftar nama kota-kota tersebut, komandan militer India Jenderal Manoj Pande juga mengatakan bahwa serangan militer China di perbatasan India bisa menjadi “pemicu eskalasi” sengketa perbatasan yang bisa berujung pada “konflik yang lebih luas”.
(blq/baca)
[Gambas:Video CNN]