Jakarta, CNNIndonesia —
Aktivis hak asasi Manusia dikenal sebagai pahlawanhotel Rwanda‘, Paul Rusesabagina, dibebaskan dari penjara Rwanda berkat diplomasi Amerika Serikat.
Rusesabagina sebelumnya dijatuhi hukuman 25 tahun di penjara Rwanda. Pemerintah Rwanda mengatakan akan mengurangi hukuman Rusesabagina pada Jumat (24/3).
Juru bicara Presiden Rwanda, Stephanie Nyombayire, mengatakan pembebasan itu merupakan kesepakatan antara pemerintahnya dan AS.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“[Itu] hasil dari keinginan bersama untuk mengatur ulang hubungan AS-Rwanda,” kata Nyombayire di Twitter.
Menurut dua pejabat AS, Rusesabagina akan dipindahkan dari penjara ke kediaman duta besar Qatar di Kigili.
Dia akan tinggal di Rwanda selama beberapa hari sebelum melakukan perjalanan ke Doha dan kemudian ke AS.
“Tidak ada konsesi khusus yang kami buat sebagai pemerintah di sini,” kata seorang pejabat AS Reuters.
Kemudian dia berkata, “Saya pikir yang ini lebih merupakan rangkaian langkah yang diambil yang melibatkan pemerintah Rwanda, pemerintah AS, dan tentu saja Paul sendiri.”
Dalam surat yang ditujukan kepada Kagame, Rusesabagina mengatakan dia akan tinggal di AS jika dia diampuni dan dibebaskan.
Pada September 2021, Rusesabagina dijatuhi hukuman 25 tahun penjara karena hubungannya dengan kelompok yang dianggap teroris, Tentara Pembebasan Nasional (FLN).
Dia dituduh mendanai kelompok pemberontak untuk melakukan serangan di Rwanda. Namun tudingan itu dibantah oleh keluarga Rusesabagina.
Sebelum pembebasan, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken bertemu dengan Presiden Rwanda Paul Kagame pada Agustus.
Dalam pertemuan ini, mereka membahas peta bundar tentang pembebasan Paul.
(adalah/harapan)
[Gambas:Video CNN]
