Jakarta –
Sebuah tim arkeolog mulai menggali Khirbet Tibnah di Tepi Barat, Israel pada Agustus 2022. Di sanalah tempat yang telah ditinggali manusia selama kurang lebih 4 ribu tahun dan diyakini sebagai tempat bersemayam dan dimakamkannya Nabi Yosua (dalam ajaran Kristen). ) alias Nabi Yusya (dalam ajaran Islam).
Nabi Yusya adalah sosok yang disebutkan dalam Hadits Nabi Muhammad SAW, Injil, dan Tanakh. Ia adalah murid Nabi Musa dan sosok yang mewarisi kepemimpinan Bani Israil setelah wafatnya. Yusya dikenal sebagai sosok yang memimpin Bani Israel masuk ke Palestina. Dalam agama Yahudi dan Kristen, sosok ini disebut Yosua.
Penggalian dipimpin oleh Dr Dvir Raviv dan mahasiswa dari Departemen Studi Tanah Israel dan Arkeolog Bar-Ilan, bersama dengan sukarelawan dari Israel dan luar negeri.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Khirbet Tibnah terletak di sebuah bukit di wilayah barat daya Samaria, sebelah timur Shoham dekat Halamish. Situs itu dihuni dari Zaman Perunggu hingga awal periode Ottoman, menurut Bar-Ilan.
Dikutip dari The Jerusalem Post, tempat ini juga diidentifikasi sebagai Timnat-sini atau Timnath-sera, sebuah kota yang menurut Kitab Yosua, diberikan oleh orang Israel kepada nabi dan tempat dia tinggal dan dimakamkan. Makam Caleb juga diyakini berada di daerah tersebut.
Situs ini disurvei pada tahun 1800-an dan disebutkan dalam sejumlah dokumen sejarah. Peninggalan dari periode Alkitab, periode Hasmonean, periode Romawi, dan periode Ottoman, ditemukan di situs ini sepanjang tahun 1900-an.
Pemetaan rinci situs tersebut dilakukan oleh Raviv pada tahun 2015. Dia membuat sketsa kuburan, mengumpulkan pecahan tembikar, dan mendokumentasikan berbagai peninggalan dan gua pemakaman. Temuan ini memberikan bukti keberadaan komunitas Yahudi di kawasan tersebut pada masa lalu.
Penggalian arkeologi pertama Khirbet Tibnah
Saat survei dilakukan di permukaan, ini adalah penggalian arkeologi pertama di Khirbet Tibnah. Pekan lalu, selama persiapan dan survei yang dilakukan di lokasi puncak bukit sebelum dibukanya musim penggalian, para arkeolog menemukan beberapa artefak, termasuk kepala tombak Romawi yang berasal dari abad ke-2 Masehi. Ujung tombak itu bengkok, menandakan bahwa itu telah mengenai seseorang.
“Mungkin ini bukti perjuangan. Pada titik ini, kami hanya bisa berspekulasi,” kata Raviv dalam siaran pers Bar-Ilan, menambahkan bahwa penemuan senjata Romawi dianggap langka di Israel.
“Biasanya, penemuan jenis ini ditemukan di gua-gua yang digunakan oleh tentara pemberontak Romawi. Dengan penggalian saat ini, saya harap kita dapat menghubungkan temuan tersebut dengan kehadiran militer Romawi atau pemberontakan Bar Kochba,” lanjutnya.
Tembikar dan 18 koin juga ditemukan di situs tersebut, dengan empat koin cukup awet untuk memungkinkan identifikasi. Salah satu koin adalah koin Romawi dari tahun 58-59 M, sedangkan koin lainnya adalah koin perak dari periode Mamluk (1260-1277) dengan patung singa. Sosok singa merupakan simbol dari Sultan Baibars Mamluk.
“Area ini adalah yang terbesar dan paling mudah diakses antara Yerusalem dan Samaria. Selain itu, ini adalah ibu kota distrik dan telah menjadi situs benteng penting selama beberapa waktu,” kata Raviv.
Dia menambahkan, tujuan dari proyek penggalian ini adalah untuk memahami kerangka arsitektur pemukiman: apakah benar-benar dibentengi seperti yang dijelaskan dalam sumber.
“Siapa yang tinggal di sana pada periode pra-Hasmonean? Apakah pemukiman menyebar di luar puncak gundukan, menuju lereng? Bisakah kita menemukan barang-barang di sini yang dapat dikaitkan dengan kehadiran militer pada waktu yang berbeda? Sepertinya Khirbet Tabna akan menghasilkan temuan yang signifikan dan menarik,” pungkasnya seperti dikutip dari Jerusalem Post seperti dilihat, Jumat (31/3/2023).
Tonton Video “Harta Karun Arkeologi Langka Ditemukan di Gaza”
[Gambas:Video 20detik]
(rns/fay)