Jakarta, CNBC Indonesia – Harga minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) terus naik di Bursa Malaysia. Selama perdagangan Kamis (30/3/2023) pukul 11:10 WIB, harga CPO berada di posisi MYR 3.732. Harga naik 0,67%
Penguatan ini melanjutkan tren positif CPO yang sudah berlangsung sejak Jumat lalu.
Pada perdagangan Rabu (29/3/2023) harga CPO ditutup naik 0,54% menjadi MYR 3.707 per ton. Artinya, dalam tiga penutupan perdagangan terakhir, harga CPO melonjak 5,55%.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Harga CPO masih menguat pekan ini. Positifnya harga CPO dipicu pelaku pasar yang mengharapkan produksi ketat. Hal ini dapat mempengaruhi pengurangan pasokan
Namun, keuntungan dibatasi oleh laporan yang menyoroti memudarnya premium minyak nabati dibandingkan minyak saingannya.
“Premi minyak sawit atas kekurangan rapeseed dan bunga matahari kemungkinan akan berumur pendek dan akan jatuh ke diskon setelah produsen utama Indonesia melonggarkan pembatasan ekspor setelah Ramadan,” kata peserta industri Reuters.
Karena itu, harga minyak saingan telah diamati meningkat. Kontrak kedelai teraktif Dalian DBYcv1 naik 1,1%, sementara kontrak minyak sawit DCPcv1 naik 1,2%. Harga Soyoil di Chicago Board of Trade BOcv1 turun 0,04%.
Minyak kelapa sawit dipengaruhi oleh pergerakan harga minyak terkait karena mereka bersaing untuk mendapat bagian di pasar minyak nabati global.
Di sisi lain, pelaku pasar saat ini memperkirakan produksi di produsen terbesar kedua dunia yakni Malaysia diperkirakan akan menurun setelah asosiasi pabrik memperkirakan penurunan produksi sebesar 22,9% selama 1-25 Maret.
Sementara dari sisi ekspor, data cargo surveyor Intertek Testing Services pada Sabtu (25/3/2023) melaporkan, ekspor produk minyak sawit Malaysia periode 1-25 Maret meningkat 11,4% menjadi 1.151.224 ton dari 1.033.905 ton yang dikapalkan pada Februari. 1-25.
Di dalam negeri, produsen utama Indonesia berencana mematok harga acuan minyak sawit mentah periode 1-15 April sebesar US$ 898,29 per ton.
Musdhalifah Machmud, Petinggi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, mengatakan hal itu pada Selasa (28/3/2023).
Menurut analis teknis Reuters Wang Tao mengungkapkan bahwa minyak sawit mungkin naik di kisaran MYR 3.773 hingga MYR 3.810 per ton untuk mengisi celah yang terbentuk pada 22 Maret.
Kenaikan masih dikendalikan dengan baik oleh serangkaian level tren turun yang diharapkan dari 4.247 ringgit. Setelah menembus resistance di 3.690 ringgit, kontrak diperkirakan akan menguji resistance selanjutnya di 3.736 ringgit.
PENELITIAN CNBC INDONESIA
[email protected]
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Hadiah dari China, Harga CPO Naik!
(oh/oh)