Jakarta –
penampilan ChatGPT membuat industri kecerdasan buatan atau AI (kecerdasan buatan) lebih bersemangat. Meski memiliki manfaat besar, di sisi lain banyak yang khawatir AI seperti ChatGPT akan berbahaya. Bagaimana tanggapan pembuat ChatGPT?
ChatGPT seperti yang Anda ketahui adalah produk OpenAI, sebuah perusahaan yang dipimpin oleh CEO Sam Altman. Sehingga menurutnya, masyarakat jangan hanya fokus pada ChatGPT tapi juga bersaing dengan produk yang mungkin tidak etis atau bahkan buruk.
“Satu hal yang saya khawatirkan adalah kami bukan satu-satunya pencipta teknologi ini. Akan ada orang lain yang tidak menerapkan batasan keamanan yang kami berikan,” kata Altman, dikutip detikINET dari Futurisme.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
“Saya pikir masyarakat memiliki waktu yang terbatas untuk memikirkan bagaimana menyikapi ini. Bagaimana mengaturnya, bagaimana menghadapinya,” imbuhnya.
Kekhawatiran Altman memiliki beberapa dasar. Sulit untuk membantah bahwa kita tidak berada dalam perlombaan senjata AI, dan dalam bisnis yang kompetitif dan berbahaya itu, banyak perusahaan dan negara adidaya memprioritaskan kekuatan dan keuntungan daripada keselamatan dan etika.
Di sisi lain, teknologi AI dengan cepat melampaui peraturan pemerintah atau dengan kata lain regulasi tidak mengikuti laju perkembangan AI. Jadi ini kombinasi yang berbahaya.
Saat itu Altman juga menilai bahwa AI akan mengubah masyarakat dan dia juga khawatir berbagai jenis pekerjaan akan dilucuti dari kecanggihannya.
Menurutnya, AI jelas menghadirkan risiko, namun juga bisa menjadi teknologi terhebat yang diciptakan manusia dan membuat hidup lebih baik. “Kita harus berhati-hati di sini,” kata Altman, yang mendirikan OpenAI bersama Elon Musk dan pentolan teknologi lainnya.
Tonton Video “Baru 2 Bulan Diluncurkan, ChatGPT Raih 100 Juta Pengguna”
[Gambas:Video 20detik]
(fyk/fyk)