Jakarta, CNBC Indonesia – Kabar bahwa RI resmi membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 sempat membuat heboh. Keputusan ini diumumkan oleh asosiasi sepak bola dunia FIFA setelah pertemuan antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua Umum PSSI Erick Thohir, Rabu.
Berikut adalah beberapa fakta
Kronologi
Padahal, isu pembatalan mencuat saat FIFA membatalkan undian Piala Dunia U-23 2023 di Denpasar, Bali, 31 Maret mendatang. Pembatalan ini tak lepas dari penolakan Timnas (Timnas) Israel yang juga merupakan peserta.
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Diketahui, Israel menjadi runner-up Grup B Piala Eropa U-19 2022. Ini setelah Serbia kalah 2-3 di Austria pada 25 Juni 2022.
Kemudian, Medical Emergency Rescue Committee (MER-C) melalui konferensi pers pada 29 Juni 2022 menolak kedatangan Israel. Sejak saat itu, satu per satu kelompok masyarakat mulai berani menyuarakan penentangannya.
Polemik memanas setelah Gubernur Bali, I Wayan Koster menulis surat kepada Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) pada 14 Maret 2023. Dalam surat yang ditujukan, Koster menolak mengizinkan Israel bermain di Bali setelah kemudian di-tweet di media sosial tentang penolakan Israel.
Setelah Koster, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo juga terang-terangan menolak mengizinkan Israel bermain di wilayah Solo. Keduanya menggunakan ideologi Bung Karno sebagai dasar penolakan.
DPRD Jabar, grup sepak bola Palembang, dan organisasi kemasyarakatan (ormas) juga ikut menolak Israel. Bahkan, ada ormas yang bahkan mengirimkan ancaman.
Organisasi keagamaan juga mengikuti ini. MUI menyatakan penolakan, tapi NU mengabaikannya.
Tak lama setelah itu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menggelar pertemuan dengan Duta Besar Palestina, Zuhair Al Shun pada 24 Maret 2023. Dubes Palestina mengatakan, Indonesia tidak perlu mempermasalahkan kehadiran Israel U-20 di Indonesia. sembari menyebut negaranya tak ingin masuk pusaran polemik.
Alasan pembatalan oleh FIFA
FIFA sendiri mengeluarkan pernyataan lengkap di situsnya. Namun sayangnya, tidak disebutkan alasan yang jelas.
“Menyusul pertemuan hari ini antara Presiden FIFA Gianni Infantino dan Ketua PSSI Erick Thohir, FIFA telah memutuskan, karena kondisi saat ini, untuk mengecualikan Indonesia dari tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA 2023. Tuan rumah baru akan segera diumumkan, dengan pertandingan tanggal tetap, tidak berubah,” kata FIFA di situsnya.
“FIFA menegaskan akan tetap berkomitmen aktif membantu PSSI dan bekerja sama dengan pemerintahan Presiden Jokowi dalam proses reformasi sepak bola Indonesia, terutama pasca tragedi Oktober 2022,” tambah FIFA merujuk pada insiden Kanjuruhan.
RI dikenakan Sanksi
Sementara itu, RI akan segera dihukum. FIFA juga menegaskan hal ini dalam pernyataannya.
“Potensi sanksi terhadap PSSI akan diputuskan di masa depan,” kata FIFA.
“Pertemuan baru antara Presiden FIFA dan ketua PSSI untuk pembahasan lebih lanjut dijadwalkan dalam waktu dekat,” tegas federasi.
FIFA tidak menjelaskan hukuman yang diberikan. Namun, meringkas sumbernya, RI tidak boleh masuk dalam ekosistem sepak bola dunia.
Timnas Indonesia tidak akan bisa mengikuti kualifikasi Asia untuk Piala Dunia 2026 dan turnamen FIFA lainnya yang akan datang termasuk Piala Dunia. Peringkat Indonesia bisa turun jauh dari posisinya saat ini. Indonesia tidak akan pernah memiliki kesempatan lagi untuk dipilih oleh FIFA menjadi tuan rumah acara olahraga.
Kerugian Triliun
Pencabutan tidak hanya merugikan Indonesia secara materiil, tetapi juga Indonesia terancam sanksi. Jumlah kerugian yang harus ditanggung Indonesia, dilansir dari riset CNBC Indonesia, mencapai Rp 1,4 triliun.
Yang pertama terkait dengan kerugian operasi. Jika dihitung dari dana PSSI, maka Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) dan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) soal belanja modal Piala Dunia U-20 2023, capital loss mencapai Rp 1,4 triliun.
RI juga akan kehilangan potensi aliran masuk pendapatan dari turis yang datang. Di Piala Dunia Qatar 2022, misalnya, pertandingan tersebut mengundang 2,56 juta orang untuk masuk ke negara Islam tersebut.
Tanggapan Ketua Umum PSSI Erick Thohir
Sementara itu, Erick Thohir juga memberikan keterangan pers. Ia mengaku sudah mencoba segalanya.
“Saya telah mencoba yang terbaik,” katanya seperti dikutip dalam siaran pers.
“Setelah menyampaikan surat dari Presiden Jokowi, dan berbicara panjang lebar dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, kita harus menerima keputusan FIFA untuk membatalkan penyelenggaraan event yang kita nantikan bersama,” kata Erick.
Ia menambahkan, keputusan tersebut merupakan kewenangan FIFA sebagai badan sepak bola tertinggi dunia dengan 211 anggota. Jadi, tidak bisa dipungkiri.
“Indonesia adalah anggota FIFA, jadi untuk urusan sepak bola internasional, kita harus mengikuti aturan yang sudah ditetapkan,” jelasnya.
“Walaupun saya mengatakan semuanya kepada Gianni tadi, apa yang dipercayakan oleh presiden, pecinta sepak bola, anak-anak timnas U-20, dan penggemar setia sepak bola, tetapi karena kami adalah anggota dan FIFA percaya bahwa situasi saat ini tidak dapat berlanjut, kami harus tunduk. ,” tambahnya saat bertemu bos FIFA di Doha, Qatar.
Ditampilkan oleh Media Asing
Sementara itu, beberapa media asing menampilkan RI dalam hal ini. Para penggemar sangat marah dengan kengerian itu.
“Kami menghabiskan tenaga, waktu, keringat bahkan darah, tapi suatu hari gagal karena alasan politik. Impian besar kami yang kalian hancurkan,” tulis Rabbani Tasnim, striker berusia 19 tahun, dikutip AFP.
Komentar pelatih kepala Timnas Indonesia (Timnas), Shin Tae Yong (STY). Dia mengatakan dia “patah hati” dan “lelah” setelah mempersiapkan tim selama lebih dari tiga tahun untuk pertandingan sepak bola remaja.
Pernyataan Presiden Jokowi
Presiden Jokowi angkat bicara terkait keputusan FIFA mencabut status Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20. Dalam keterangan pers dari Makassar, Sulawesi Selatan, Kamis, Jokowi mengaku mendapat laporan dari Erick Thohir bahwa FIFA telah memutuskan untuk membatalkan Piala Dunia U-20 di Indonesia.
“Tentu saja kita harus menghormati keputusan itu,” katanya.
Jokowi menyadari keputusan FIFA mengecewakan banyak orang. Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengaku merasakan hal yang sama, frustasi dan sedih.
Tapi jangan buang energi saling menyalahkan dan sebagai negara besar kita harus melihat ke depan, bukan ke belakang, kata Jokowi.
“Jadikan ini pelajaran penting bagi kita semua untuk sepak bola Indonesia,” lanjutnya.
Kandidat Tuan Rumah Baru?
Sementara itu, Argentina, Sudan, sedang mengincar tuan rumah baru.
Presiden FIFA Infantino menyampaikan tawaran Argentina untuk menggantikan Indonesia dalam pertemuan FIFA dengan Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan (Conmebol), dikutip Jumat (31/3/2023).
“Hari ini pencalonan Argentina adalah satu-satunya yang diajukan secara resmi dan dengan jaminan dari pemerintah,” kata Infantino.
Sementara itu, Presiden Conmebol Alejandro Dominguez menyatakan keyakinannya pada Argentina untuk menggelar Piala Dunia U-20 2023. Dia sendiri mendukung Argentina.
“Infantino tahu bahwa saya mendukung Argentina. Karena mereka menyerah, karena saya percaya pada potensi dan karena Anda harus mempersiapkan segalanya untuk Mei. Terserah mereka,” kata Dominguez.
[Gambas:Video CNBC]
Artikel Berikutnya
Kronologis RI Batalkan Host U-20 dan Pernyataan Lengkap FIFA
(sef/sef)