Jakarta, CNBC Indonesia – Korea Utara sedang menguji drone nuklir bawah laut yang dapat memicu tsunami radioaktif skala besar. Menurut pernyataan pemerintah setempat, drone nuklir mampu meledakkan lautan.
Drone super canggih tersebut diberi nama ‘Haeil’ yang berarti ‘tsunami’ atau ‘gelombang besar’. Drone ini dirancang untuk menyerang personel militer musuh di perairan dan wilayah pesisir.
“Misi nuklir kapal selam sebagai senjata strategis digunakan untuk operasi angkatan laut. Senjata ini dapat menghasilkan tsunami radioaktif skala besar untuk menghancurkan tim musuh,” demikian laporan media negara (KCNA) Korea Utara, dikutip BusinessInsider, Jumat ( 24). /3/2023) ).
IKLAN
GULIR UNTUK MELANJUTKAN KONTEN
Media yang dikendalikan negara menambahkan bahwa drone nuklir dapat dioperasikan dari berbagai pelabuhan dan wilayah pesisir.
Saat ini, drone sedang diuji di suatu tempat di pantai timur Korea Utara, tepatnya di Teluk Honwon, minggu ini. KCNA mengatakan kekuatan dan kemampuan senjata nuklir ini telah dikonfirmasi.
Menurut laporan lembaga nirlaba Nuclear Threat Initiative, Korea Utara juga memiliki 2 senjata rudal bawah air yang mampu menghasilkan ledakan yang menjangkau wilayah Korea Selatan dan Jepang.
Pengumuman isu nuklir bawah laut ini menyusul pengumuman bahwa AS dan Korea Selatan akan menggelar latihan bersama selama 11 hari, mulai 13 Maret.
Presiden Korea Utara, Kim Jong Un, mengatakan bahwa latihan militer bersama adalah upaya AS untuk merusak stabilitas regional. Laporan KCNA mengatakan latihan itu adalah “tindakan ofensif”.
[Gambas:Video CNBC]
(tiba)